> Apakah Rimba GrowUp bisa menjual herbal dengan harga yang sangat rendah?
# Tentu saja bisa (Syarat dan ketentuan berlaku: Mediator / Agen / Distributor)
> kenapa Tidak anda lakukan? bukankah hal itu akan menarik pelanggan?
# karena Hal itu juga akan Menghancurkan penjual lainnya. menjual harga
rendah secara meluas / umum, membuat penjual lain tersingkirkan,
mematikan jalur distribusi Pabrik dan merusak kestabilan Bisnis. bukankah itu merugikan banyak pihak?
> Lantas, berapa harga yang harus kami tawarkan kepada konsumen?
# Tawarkan standar Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan Pabrik /
diciptakan pasar. berikan diskon Maksimal 20% (Produk tertentu)
> mengapa harus demikian?
# Herbal itu bukan kebutuhan Pokok seperti Beras, dimana Hampir semua
orang butuh nasi dan Mampu tidak mampu, mereka terpaksa harus
membelinya. jangkauan keuntungan herbal yang besar diimbangi dengan
kebutuhan herbal bagi masyarakat di suatu daerah. semua orang belum
tentu beli sari kurma dan belum tentu pula akan selalu berlangganan
Madu. bersabarlah, kelak pun kita akan sampai pada masa dimana herbal
menjadi murah, yaitu ketika herbal sudah bergeser menjadi kebutuhan
pokok.
> Bagaimana sebaiknya sikap kita sebagai penjual dalam menyikapi 'Perang Harga'?
# Berbisnislah dengan CINTA dan Akhlaq yang baik. Buktikan anda
profesional dan Mahir dalam berbisnis dengan Saling Menjaga kestabilan
Dunia Bisnis, meningkatkan pemasaran, Menerapkan Quality control, dan
Gotong Royong. bukan malah menjatuhkan harga jual secara meluas.
InsyAllah lancar!
> Banyak orang mengeluhkan Harga Herbal yang mahal?
# Banyak pula Herbal Alternatifnya, tanpa harus menjual dengan harga
rendah. kecuali, kepada orang - orang yang Fakir, Miskin, terlilit
hutang, Anak Yatim, orang dalam pengembara, Keluarga dan pihak2
tertentu, Kita Patut meringankan beban mereka baik dengan merendahkan
harga maupun memberikan secara gratis. apakah semua orang dalam kondisi
tersebut? syarat dan ketentuan pun berlaku.
> Pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada Agen, Mediator dan konsumen?
#Berbisnis itu bagian dari 'Hubungan sesama manusia' dan tetap dalam
Pengawasan Allah. Akhlaq berbisnis pun sudah banyak diatur oleh Agama
melalui ketauladanan Rosulullah. Mari kita belajar berbisnis dengan
jujur dan adil baik kepada Penjual maupun pembeli. Menjaga Kestabilan
Pasar adalah tanggungjawab bersama (Penjual dan Pembeli)
Mudah2an dengan cara yang baik dan Transaksi yang baik, Allah memberkahi kita! Amiin
SENYUM SEMBAKO
Monday, April 8, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment